Kamis, 21 April 2016

Materi Psikologi Pendidikan



PSIKOLOGI PENDIDIKAN

A. Definisi Psikologi Pendidikan
a. Menurut Masrun dan Sri Mulyani
ilmu jiwa pendidikan ( psikologi pendidikan ) adalah studi ilmiah mengenai aktivitas individu  dalam situasi pendidikan.

Menurut pendapat ini yang menjadi tujuan psikologi pendidikan adalah:
Psikologi pendidikan berusaha untuk mempelajari, menganalisa, menerangkan dan memimpin proses-proses pendidikan sehingga mendapatkan suatu sistem yang efisien.

b.    Crow and Crow mengatakan bahwa :
       Psikologi pendidikan merupakan suatu ilmu yang berusaha menjelaskan masalah-masalah belajar yang dialami  individu sejak lahir sampai usia lanjut, terutama yang menyangkut kondisi-kondisi yang mempengaruhi belajar.

Kondisi- Kondisi yang mempengaruhi belajar itu antara lain:
-       Kondisi fisiologis
-       Kondisi psikologis
-       Kondisi lingkungan
-       Kondisi instrumental (peralatan)

c.    Psikologi pendidikan menurut woord woord adalah :
Studi yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan termasuk didalamnnya situasi belajar. Hal ini karena belajar adalah merupakan tindak pelaksanaan dalam usaha pendidikan . Di dalam usaha mendidik :
-       Anak didik belajar
-       Pendidik mengajarkan sesuatu kepada anak didik.



d. Charles Skinner Mengemukakan bahwa :
Psikologi pendidikan adalah cabang psikologi yang membicarakan          tentang belajar dan mengajar. Ada 3 aspek yang menjadi perhatian :
-       Anak didik
-       Proses belajar
-       Situasi belajar.

Tugas pokok dari Psikologi pendidikan ( skinner ) adalah :
Terciptanya situasi belajar yang efektif  dan memperlancar proses belajar antara lain dengan :
Memahami anak yang punya potensi dan perbedaan individual
Masalah pokok yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah perbuatan belajar ( learning ).

B. Tujuan mempelajari Psikologi/ilmu jiwa
Secara umum orang mempelajari ilmu jiwa dengan tujuan :
-       Agar kita dapat mendapatkan pemahaman tentang tingkah laku manusia.
-       Untuk menjadikan manusia hidupnya lebih baik, lebih bahagia.
-       Untuk dapat memperlakukan sesama manusia dengan tepat.


C. Manfaat Mempelajari psikologi pendidikan
 Manfaat Mempelajari psikologi pendidikan antara lain :
a. Membantu guru dan calon guru dalam pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan dan prosesnya.
b. Dapat memahami hakekat gejala kejiwaan anak, perkembangan anak , potensi anak, cara belajar dan cara membimbingnya kearah pencapaian tujuan pendidikan.

D. Psikologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan
Dapatkah psikologi pendidikan itu dikatakan sebagai suatu ilmu pengetahuan?
Berikut syarat-syarat ilmu pengetahuan pada umumnya :
a.    Harus ada Obyek, tiap – tiap ilmu harus memiliki obyek tertentu. Obyek ini adalah : obyek material adalah manusia dan obyek formal ( sudut pandang yang diteliti ) Yaitu tingkah laku individu/manusia dalam situasi pendidikan/situasi belajar

b. Harus disusun sistematis . ilmu itu  harus disusun secara teratur sehingga bagian-bagiannya tidak bertentangan satu sama lain, tetapi merupakan kesatuan yang bulat atau lengkap. sedangkan susunannya telah jelas yakni tersusun secara sistematis ( menyususn teori, hukum didasarkan atas hasil penyelidikan yang mempergunakan metode-metode tertentu ).

c. Harus memiliki metode. Metode dalam arti luas mencakup segala cara mengumpulkan data , menganalisa data , menyusun data suatu kebulatan. Sedangkan metodenya :Instropeksi, observasi, eksperimen, biograpi ,angket ,dan sebagainya.
Dengan keterangan tersebut maka jelas psikologi pendidikan termasuk ilmu pengetahuan.

E.Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
A. Disiplin psikologi yang khusus membahas/mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan itu mencakup : tingkah laku siswa, tingkah laku pengajar dan tingkah laku belajar mengajar.
B. Psikologi sendiri merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sesama manusia ( terutama tingkah lakunya ) dengan tujua

F. Hal-hal penting yang berhubungan langsung dengan psikologi pendidikan
 I. Menurut masrun dan sri mulyani , psikologi dikelompokan menjadi 4 :
1. Pertumbuhan dan Perkembangan individu
2. Masalah Belajar
3. Pengukuran dan Penilaian
4. Penyuluhan dan Bimbingan.

II. Menurut Crow & Crow ( dalam buku Educational Psycology 1958 p 7-8 ) bahwa daerah psikologi mencakup :
1.  Sejauhmana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan berpengaruh       terhadap belajar.
2.  Sifat-sifat dari proses belajar.
3   .Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning readliness).
4.  Signifikansi pendidikan atas perbedaan-perbedaan individu yang bersamaan dengan cepat dan lambatnya belajar.
5.  Perubahan-perubahan jiwa (inner changes ) yang terjadi selama dalam belajar.
6. Hubungan antara prosedur-prosedur mengajar dengan hasil mengajar.
7. Teknik-Teknik yang sangat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar.
8. Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman belajar yang incidental dan informal terhadpa sesuatu individu.
9. Manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personil sekolah.
10. Pengaruh psikolgi ( Psycology impact ) yang ditimbulkan oleh kondisi-Kondisi  sosiologi terhadap sikap para siswa/pelajar.

III. Menurut Smith yang dikutip  Sumadi Suryabrata
1. Pengetahuan Tentang Psikologi Pendidikan
2. Hereditas atau karakteristik pembawaan sejak lahir ( heredity )
3. Lingkungan yang bersifat fisik                                           
4. Perkembangan siswa
5. Proses-proses tingkah laku ( behavior proses )
6. Hakekat dan Ruang lingkup belajar
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
8. Hukum-hukum dan teori belajar
9. Pengukuran,yakni prinsip-prinsip dasar dan batasan pengukuran
10. Transper belajar
11. Sudut Pandang Praktis menegnai pengukuran
12. Ilmu statistik dasar
13. Kesehatan Rokhani
14. Pendidikan Membentuk watak
15. Pengetahuan Psikologi tenntang mata pelajaran sekolah menengah
16. Pengetahuan psikologi tentang mata pelajaran sekolah dasar.





Makalah Distribusi Bersyarat, Gabungan, dan Marginal



BAB 1
PENDAHULUA
A.    Latar Belakang
Distribusi peluang gabungan, distribusi marginal, dan distribusi bersyarat merupakan sub materi dari materi pokok teori probabilitas yang tidak kalah penting dari sub materi lainnya, selama ini kita tidak memahami materi distribusi gabungan,marginal dan bersyarat, oleh karena itu kita membahas masalah ini agar kita bisa memahami materi distribusi gabungan, distrribusi marginal, dan distribusi bersyarat, sehingga memudahkan kita di semester yang akan datang untuk memahami mata kuliah statistika, karena selain sebagai materi pokok teori probabilitas distribusi gabungan, distribusi marginal, dan distribusi bersyarat merupakan pengantar mata kuliah statistika.
 Untuk mengetahui sejauh mana kita dapat mengerti dan memahaminya serta untuk menambah wawasan dimasa depan, selain dari pada itu juga merupakan tuntutan dari dosen pengampu sebagai bagian dari materi kuliah teori probabilitas.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa itu distribusi gabungan?
2.      Apa itu distribusi marginal?
3.      Apa itu distribusi bersyarat?
C.     Tujuan
1.      Dapat mengetahui dan memahami apa itu distribusi gabungan
2.      Dapat mengetahui dan memahami apa itu distribusi marginal
3.      Dapat mengetahui dan memahami apa itu distribusi bersyarat





PAKET 1
DISTRIBUSI GABUNGAN, MARGINAL, DAN BERSYARAT
A.    Distribusi Gabungan
Pembahasan macam-macam distribusi yang berkaitan dengan dua peubah acak selalu didasarkan pada peubah acak berdimensi dua.
Definisi 1.1  PEUBAH ACAK BERDIMENSI DUA
Jika S merupakan ruang sampel dri sebuah eksperimen, maka pasangan (X,Y) dinamakan peubah acak berdimensi dua, jika X dan Y masing-masing menghubungkan sebuah bilangan real dengan setiap anggota S. tau tidak berhingga
Definisi 1.2 PEUBAH ACAK DISKRIT BERDIMENSI DUA
(X,Y)  disebut peubah acak diskrit berdimensi dua, jika banyaj nilai-nilai yang mungkin dari (X,Y) salah satunya berhingga tapi dapat dihitung.
Contoh 1
Sebuah kotak berisi 3 bola pingpong bernomor 1,2,3. Kemudian kita mengambil dua bola pingpong scara acak dengan pengmbilan. Misalnya peubah acak X menyatakan bilangan pada pengmbilan bola pingpong pertama dan peubah acak  Y menyatakan bilangan pada pengambilan bola pingpong kedua. Pada pengmbilan bola pingpong pertama, bola yang akan diambil ada tiga kemungkinan, yaitu bola pingpong bernomor 1,2, tau 3. Jadi , nilai-nilai yang mungkin dari X adalah {1,2,3}.
Pada pengambilan bola pingpong kedua, karena bola pingpong pertama yang diambil dikembalikan  kembali kedalam kotak , maka bola pingpong yang akan diambil juga ada tiga kemungkunan , yaitu bola pingpong bernomor 1,2, atau 3. Jadi , nilai-nilai yang mingkin  dari Y adalah {1,2,3}. Karena kedua peubah acak X dan Y mempunyai banyak nilai-nilai yang mungkinnya berhingga, maka (X,Y) termasuk peubah acak diskrit berdimensi dua.

Misal, X= pengambilan bola pimpong pertama
           Y= pengambilan bola pimpong kedua
Ket.  Setiap bola dikembalikan lagi
Maka X={1,2,3}
          Y={1,2,3}
Jadi p(x,y)=P(X=x, Y=y)    untuk setiap pasangan nilai (x,y) dalam daerah hasil  dari X dan Y.
        
Dalam peubah acak diskrit, penghitungan peluang dari peubah acak X dan Y  yang masing-masing berharga tertentu memerlukan sebuah fungsi yang dinamakan fungsi peluang gabungan.
Definisi 1.3  FUNGSI PELUANG GABUNGAN
Jika X dan Y adalah dua peubah acak diskrit , maka fungsi yang dinyatakan  dengan p(x,y)=P(X=y, Y=y)untuk setiap pasangan nilai (x,y) dalam daerahhasil dari X dan Y, yang dinamakan fungsi peluang gabungan.
Dalil 1.1 SIFAT-SIFAT FUNGSI PELUANG GABUNGAN
Sebuah fungsi berdua peubah acak dapat digunakan sebagaidistribusi peluang gabungan dari pasanagn peubah acak diskrit X dan Y, jik dan hanya jika nilai-nilainya, yaitu p(x,y) memenuhi sifat-sifat sebagai berikut:
1.      P(x,y)≥0, untuk setiap pasangan nilai (x,y) dalam daerah asalnya.
2.     

Apabila X mempunyai nilai-nilai x1, x2,x3,……xm dan Y mempunyai nilai-nilai y1,y2,y3,…,ym, maka peluang peristiwa X=xj  dan Y=yk terjadi dinotasikan dengan:
      P(X=xj,   Y=yk)=p(xj, yk)
Fungsi peluang gabungan dari X dan Y diatas dapat digambarkan dalam tabel1.1
X/Y
Y1
Y2
Y3
...
Yn
Jumlah
X1
P(x1,y1)
P(x1,y2)
P(x1,y3)
...
P(x1,yn)
P1(x1)
X2
P(x2,y1)
P(x2,y2)
P(x2,y3)
...
P(x2,yn)
P1(x2)
X3
P(x3,y1)
P(x3,y2)
P(x3,y3)
...
P(x3,yn)
P1(x3)
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
Xm
P(xm,y1)
P(xm,y2)
P(xm,y3)
...
P(xm,yn)
P1(xm)
Jumlah
P2(y1)
P2(y2)
P2(y3)
...
P2(yn)
1


Penghitungan peluang dari dua peubah acak X dan Y yang masing-masing berharga tertentu, digunakan rumus:
                  P[(X,Y)   A]=
Dengan A merupakan himpunan bagian dari daerah asal X dan Y. pemahaman penggunaan rumus diatas, diperjelas melalui contoh-contoh berikut:
Contoh 2
Fungsi peluang gabunagn dari X dan Y berbentuk:
P(x,y)=c(x+2y);x=0,1,2,3;dan y=0,1,2,3
a.    tentukan nilai konsstanta c!
b.                hitung P(X=2, Y=1)!
c.                hitung P(X≥1, y≤2)!
Penyelasaian
a.    berdasarkan sifat (2), maka
p(x,y)=c(x+2y)
p(0,0)=c(0+2(0)=0
p(0,1)=c(0+2(1)=2c
p(0,2)=c(0+2(2)=4c
p(0,3)=c(0+2(3)=6c
p(1,0)=c(1+2(0)=1c
p(1,1)=c(1+2(1)=3c
p(1,2)=c(1+2(2)=5c
p(1,3)=c(1+2(3)=7c
p(2,0)=c(2+2(0)=2c
p(2,1)=c(2+2(1)=4c
p(2,2)=c(2+2(2)=6c
p(2,3)=c(2+2(3)=8c
p(3,0)=c(3+2(0)=3c
p(3,1)=c(3+2(1)=5c
p(3,2)=c(3+2(2)=7c
p(3,3)=c(3+2(3)=9c

P(0,0)+P(0,1)+P(0,2)+P(0,3)+(1,0)+(1,1)+P(1,2)+P(1,3)+P(2,0)+P(2,1)+P(2,2)+P(2,)+(3,0)+P(3,1)+P(3,2)+P(3,3)=1+0+2C+4C+6C+C+3C+5C+7C+4C+6C+8C+3C+5C+7C+9C=1
72C=1
C=1/72
b.     P(X=2, Y=1)
c.    P(X≥1,Y≤2)    =          )(X+2Y)
                                          =          (
                                          =         

B.     Distribusi Marginal
Definisi Distribusi Marginal
Distribusi marginal (pias) dari X sendiri danY sendiri didefinisikan sebagai g(x)
 =            (x,y) dan h(y)
=          (x,y)untuk hal diskrit
  g(x)      =          (x,y) dy dan hy
               (x,y) dx untuk hal kontinu

tunjukkan bahwa jumlah lajur dan baris tabel pada contoh.memberikan distribusi pias dari X sendiri dan Y sendiri !
jawab:
unutk peubah acak X
P(x=0)    =          g(0)      = (0,y)=f(0,0) + f(0,1) + f(0,2)

               =           +  +  =

=          (1,y)
P(x= 1)   =         g(1)
            Dan     =         f(1,0) + f(1,1) + f(1,2)
    =          +  + 0 =
P(x=1)    =         g(1)
 =         (2,y) = f(0,0) + f(0,1) + f(o,2)
 =           f(2,0) + f(2,1) + f(0,2)
 =            + 0 +  0 =

Yang merupakan jumlah lajur tabel 2.6 dengan jalan yang sama dapat ditunjukkan bahwa nilai h(x) merupakan jumlah barisnya. Dalam bentuk tabel distribusi pias ini dapat ditulis sebagai:

       X        0      1          2                                                          X         0          1          2
g(x)                                                                                    h(x)                         
                
contoh 2.11
cari g(x) dan h(x) untuk fungsi padat gabungan contoh 2.9
jawab
Menurut difinisi
g(x)        =          (x,y) dy =             (2x + 3y) dy


  =           +  y = 1        =        
                                 y = 0

untuk 0  dan g(x) = 0 untuk x lainnya.
Begitu pula,
   h(y)      = (x,y) dy =         (2x + 3y) dy
               =
 Untuk 0  x  1, dan h(y) = 0 untuk y lainnya.
Sesungguhnya distribusi pias g(x)dan h(y) adalah distribusi peluang masing-masing peubah X dan Y sendiri dapat dengan mudah dirunjuk-kan dengan membuktikan bahwa syarat defenisi distribusi peluang diskrit atau definisi distribusi peluang kontinu dipenuhi. Sebagian contoh, untuk hal kuntinu.
(x) dx =   (x,y) dy dx = 1

P(a                   =P(a )

= =(x,y) dy dx

=
Berdasarkan definisi peluang bersyarat,
P=B  A =  P(A)       
Dengan A dan B sekarang menyatakan kejadian yang ditentukan oleh masing-masing, X = x dan Y=y, maka
P(Y= y    X = x) =  
               =  , g(x)  0
Bila X dan Y peubah acak diskrit
Tidak sulit membuktikan bahwa fungsi f(x,y)/g(x), yang hanya merupakan fungsi y dengan x tertentu, memenuhi semua persyaratan untuk suatu distribusi peluang. Hal ini juga berlaku bila f(x,y) dan g(x) merupakan distribusi padat gabungan dan distribusi pias peubah acak kontinu. Bila distribusi peluang ini ditulis sebagai f(y   x) maka diperoleh defenisi berikut :
Defenisi. Misalkan X dan Y dua peubah acak, diskret maupun kontinu Distribusi bersyarat peubah acay Y, bila diketahui X = y, dinyatakan oleh:
               f(y    x) =  , g(x)  0,
begitupula, distribusi bersyarat peubah acak X, bila diketahui Y= y, dinyatakan oleh :
f(x    y) =  , g(x)  0,
bila ingin mencari peluang peubah acak diskret X berada antara a dann b bila diketahui bahwa peubah acak diskret Y= y maka hitunglah:
               p(a   Y=y) =    y)
penjumlahan meliputi seluruh nilai X antara a dan b. Bila X dan Y kontinu maka hitunglah
p(a   Y=y) =     y) dx
contoh.
Berdasarkan pada contoh distibusi peluang gabungan, tentukan distribusi bersyarat X, bila Y = 1, dan gunakan untuk menghitung P(X = 0  Y= 1
Penyelesaian.
Jika ingin mencari f(x    y) untuk y = 1, pertama-tama ditentukan bahwa
h(1) =  =  +  + 0 =  
selanjutnya
f(0 1) =  =  f(x,1);             = o,1,2
sehingga
f(0 1) =  f(0,1) =( ) ( ) = 
f(0 1) =  f(1,1) =( ) ( ) = 
f(0 1) =  f(2,1) =( ) (0) = 0
dan distribusi bersyarat X, bila Y = 1, adalah
X
0
1
2
f(x  1)
0
Artinya,
P(X = 0  Y = 1) = f(0 1) = 
Jika jikka diketahui bahwa 1 dari kedua kelereng yang terambil berwarna merah, maka peluang terambilnya satu lagi dan bukan biru adalah 
C.     Distribusi Bersyarat
Dalam teori peluang, kita sudah menjelaskan dua buah peritiwa yang bersyarat. Jika A dan B adalah dua buah peristiwa, maka peluang terjadinya peristiwa B diberikan peristiwa A dirumuskan dengan:
              P(B|A)  =    ; P(A) ˃ 0
              Jika A adalah peristiwa X = x dan B adalah peristiwa Y = y, maka;
                 P(Y = y|X = x) =  
                                          =
                               p(y|x)  =   
Dari perumpamaan diatas, kita dapat mendefinisikan fungsi peluang bersyarat dari sebuah peubah acak diberikan peubah acak lainnya.
Definisi fungsi peluang bersyarat
              “ Jika p(x,y)adalah nilai fungsi peluang gabungan dari dua peubah acak diskrit X                  dan Y di (x,y) dan p2 (x) adalah nilai fungsi peluang marginal dari Y di y, maka fungsi yang dinyatakan dengan :
                         p(x|y) =  ; p2(y) ˃ 0
      untuk setiap x dalam daerah hasil X,dinamakan fungsi peluang bersyarat dari X diberikan Y = y. Jika p1 (x) adalah nilai fungsi peluang marginal dari X di x, maka fungsi yang dirumus dengan:
                          p(x|y) =  ; p1 (y) ˃ 0
     untuk setiap y dalam daerah hasil Y, dinamakan fungsi peluang  bersyarat dari Y diberikan X = x.”
             Karena p(x|y) dan p(y|x) masing-masing merupakan fungsi peluang,  maka kedua fungsi peluang itu harus memenuhi sifat sebagai berikut:
1.      a. p(x|y)  0
b.
                         Bukti
                             
                                                 =  .  
                                                 =  . p2(y) = 1
2.      a. p(y|x)  0
b.
                          Bukti
                             
                                                  =  
                                                     =  . p2(x) = 1

Contoh penentuan fungsi peluang bersyarat
 Misalnya fungsi peluang gabugan dari X dan Y berbentuk:
 p(x,y) = ( ) (x+y);x = 1,2,3
                       y = 1,2
a.       Tentukan p(x|y)!
b.      Tentukan p(y|x)!
c.       Hitung p(x|y)!
Penyelesaian
a.       p(x|y)!
Kita akan menentukan terlebih dahulu p2(y), yang merupakan fungsi peluang marginal dari Y.
          p2 (y) =
                                = )(x + y)
                                  = ( ){(1 + y) + (2 + y) + (3 + y)}
 = ( )(6 + 3y)
                         Jadi, p2(y) = ( )(6 + 3y);y = 1,2
                     Sehingga p(x|y) =  ; x = 1,2,3
                      Pemeriksaan terhadap hasil diatas dilakukan sebagai berikut:
(i)                 Karena x = 1,2,3, dan y = 1,2 mka P(x|y) ˃ 0
(ii)               Kita membuktikan bahwa  = 1
Bukti :
 =  {(1 + y) + (2 + y) + (3 + y)}
                =  (6 + 3y) = 1
b.      p(y|x) =
Kita akan menentukan dahulu p1(x), yang merupakan fungsi peluang marginal dari X.
       P1(x) =  
               =  (x + y)
             = (  {(x + 1) + (x + 2)}
            = (  (2x + 3)
Jadi, p1(x) = (  (2x + 3); x = 1,2,3
Sehingga p(y|x) =  ; y = 1,2
Pemeriksaan terhadap hasil diatas, dilakukan sebagai berikut:
(i)                 Karena x = 1,2,3 dan y = 1,2 maka p(x|y) ˃ 0
(ii)               Kita akan membuktikan bahwa  = 1
Bukti :
 =  {(x + 1) + (x + 2)}
               =  (2x + 3) = 1
c.       p(x|y = 1) = (  (x + 1)
dari hasil fungsi peluang bersyarat itu, kita bisa menghitung peluang bersyarat dari sebuah peubah acak, jika diberikan peubah acak lainnya berharga tertentu.
1.      Untuk peubah acak X diberikan Y = y
a.       p(x|y = 1) =  
p(1|y = 1) =  =  ; x = 1
p(2|y = 1) =  =  ; x = 2
p(3|y = 1) =  =  ; x = 3
b.      p(x|y = 2) =
p(1|y = 2) =  =  ; x = 1
p(2|y = 2) =  =  ; x = 2
p(3|y = 2) =  =  ; x = 3
2.      Untuk peubah acak Y diberikan X = x
a.       p(y|x = 1) =  
p(1|x = 1) =  =  ; y = 1
p(2|x = 1) =  =  ; y = 2       
b.      p(y|x = 2) =
p(1|x = 2) =  =  ; y = 1       
p(2|x = 2) =  =  ; y = 2
c.       p(y|x = 3) =  
p(1|x = 3) =  =  ; y = 1
p(2|x = 3) =  =  ; y = 2



















PAKET II
SOAL LATIHAN
1.      Misalkan fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk:
p(x,y)=k(x2+y2);= -1,0,1,3 dan y= -q,2,3.
a.    Hitung nilai k!
b.    Hitung P(X=0,Y  2)!
c.    Hitung P(X  2-Y)!
2.      Misalkan fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk:
P(x,y)= kxy;x= q,,3 dan y = 1,2,3.
a.    Tentukan nilai k!
b.    Hitung P(X  2-Y) dan P(X  2,Y  1)!
3.      Misalkan fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk:
P(x,y)=( ) (x+y);x = 0,1,2,3 dan y = 0,1,2.
a.    Hitung P(X + Y  3)!
b.    Hitung P(X - 2  Y)!
c.    Hitung P(X - Y  1)!
4.      Misalnya fungsi peluang gabungan dari X dan Y berbentuk:
P(x,y)=( ) (x+y);x = 1,2 dan y = 1,2,3,4
a.    Hitung P(X  Y)!
b.    Hitung P(X + Y = 3)!
c.    Hitung P(Y=2X)!
d.   Hitung P(X  3-Y)!
5.      Dua bola dianbil secara acak dari sebuah kantong berisi tiga bola biru, dan merah, dan tiga hijau jika X menyatakan bola yang berwarna biru dan Y warna merah yang terambil, hitunglah
a.    Distribusi marginal peubah acak X
b.    Distribusi marginal peubah acak Y


6.      Diketahui distribusi peluang gabungan peubah acak X dan Y:


Y                  x


1
2
3
1
0
2
0
3









BAB II
PENUTUP
A.  Kesimpulan
Fungsi distribusi Peluang Gabungan untuk dua peubah acak X dan Y adalah:
F(a,b)   =P(x  a, Y   b)
                   = (x,y), untuk data diskrit
                   =  (x,y) dy dx, untuk data kontinu
Sifat-sifat fungsi distribusi peluang gabungan:
1.    f (- )  = 0, f ( ) = 1
2.    fx (a)           =
3.    P

Distribusi marginal dari x dan y adalah g(x)= dan h(y)=untuk kasus diskrit, dan g(x)= dan h(y)= untuk kasus kontinu.