Kamis, 21 April 2016

contoh soal UAS PKWN



SOAL UAS
1.      Apa yang harus di lakukan bangsa Indonesia agar dapat menjadi bagian masyarakat global yang eksis dan kompetitif tanpa kehilangan identitas nasionalnya ?
2.      Apa yang menjadi prioritas masyarakat dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas KKN dalam rangka mengimplementasikan prinsip-prinsip clean and good govermant ?
3.      Apa yang seharusnya di lakukan oleh negara ketika muncul keinginan sekelompok orang WNI yang hendak memisahkan diri dari NKRI dengan alasan demi kebebasan dan demokrasi ?
4.      Bagaimana pendapaat saudara tentang pemilihan kepala daerah melalui DPRD dalam kaitan otonomi daerah dan demokrasi lokal ?
5.      Bagaimana pendapat saudara bila ada negara asing yang mendukung gerakan sparatis  di Indonesia yang mengarah di disintegrasi ?
6.      Bagaimana sikap saudara bila menjumpai individu atau kelompok masyarakat yang hendak mengubah bentuk negara NKRI atau dasar negara Indonesia pancasila dengan dasar sebuah agama atau ideologi negara ?
7.      Mahasiswa sudah menonton film berjudul“Di timur matahari”
Pertanyaan ?                                                                
a.       Apa tanggapan anda tentang film itu ?
b.      Pelajaran apa yang bisa di dapat dari film itu ?









JAWABAN
1.             Ada beberapa unsur-unsur pembentukan Identitas Nasional,salah satunya adalah kebudayaan, dimana unsur-unsur kebudayaan salah satunya adalah pengetahuan(knowlegde).Adapun pengetahuan yang menjadi unsur pembentukan identitas nasional adalah:
a.       Prestasi anak bangsa dalam bidang olahraga bulu tangkis dunia
b.      Karya ank bangsa dalam bidang tekhnologi pesawat terbang,yaitu pembuatan pesawat terbang CN 235,di IPTN Bandung,Jawa Barat
c.       Karya ank bangsa dalam tekhnologi kapal laut, yaitu pembuatan kapal laut Phinisi,dan
d.      Prestasi anak bangsa dalam menjuarai lomba olimpiade fisika dan kimia dan sebagainya.[1]
Oleh karena itu banyak cara  yang  di lakukan bangsa Indonesia agar dapat menjadi bagian masyarakat global yang eksis dan kompetitif tanpa menghilangkan identitas nasionalnya.
2.               Prinsip-prinsip clear and good governance disini memiliki 9 aspek yang pundamental dalam mewujudkan clear and good governance, yaitu:
a.       Partisipasi
b.      Penegakan hukum
c.       Transparansi
d.      Responsif
e.       Orientasi kesepakatan
f.       Keadilan
g.      Efektivitas
h.      Akuntabilitas
i.        Visi strategis[2]
Oleh karena itu masyarakat harus melaksanakan dan mewujudkan aspek-aspek tersebut dan   masyarakatharus ikut aktif dalam pemecahan pemberantasan KKN yang terjadi di indonesia.contohnya ketika masyarkat tahu tentang informasi KKN yang terjadi diIndonesia maka masyarakat untuk segera melaporkan masalah tersebut ke pihak yang berwenng agar dapat di tindak lanjuti dan di hukum sesua perbuatannya.
3.                Negara harus tegas dan cepat menanggapi permasalahan tersebut dan mencoba untuk mendekatkan diri kepada kelompok tersebut guna mengetahui permasalahan dengan jelas, karena jika dibiarkan sekelompok orang keluar dari NKRI tanpa ada ketegasan ataupun sanksi,walaupun sekelompok orang tersebut beralasan dengan  kebebasan dan demokrasi, maka lama kelamaan indonesia akan mengalami kehancuran karena masyarakat akan semaunya mengeluarkan diri dari NKRI dengan alasan tersebut.
4.      Pendapat saya dalah:
Pemilihan  Kepala Daerah melalui DPRD dalam kaitan Otonomi daerah adalah saya setuju, karena prinsip otonomi daerah memiliki tujuan yang sangat baik, yaitu memecahkan penumpahan kekeuasaan di pusat dan membangun masyarakat yang demokratis , untuk menarik rakyat ikut serta dalam pemerintahan, dan melatih diri dalam menggunakan hak-hak demokrasi. [3]
5.               Pendapat saya adalah saya tidak setuju apabila gerakan sparatis itu di jalankan, apalagi didukung oleh negara lain, saya sangat tidak setuju, karena gerakan ini dapat menimbulkan perpecahan, dan gerakan sparatus ini dapat mengancam dan merusak tatanan yang ada dalam suatu bangsa. khususnya, bangsa kita ini (Indonesia). oleh karena itu, sudah seharusnya kita memberantas gerakan sparatus ini, agar negara tercinta kita tidak hancur.
6.      Sikap Saya adalah:
Jika saya bertemu dengan seseorang atau sekelompok orang yang seperti itu, maka saya akan Menolak segala upaya dari individu atau kelompok tersebut,untuk mengubah NKRI dengan dasar sebuah agama atau ideologi tertentu.karena jika kita mendukung upaya mereka. maka,sama sajak kita telah menghancurkan NKRI.sebab NKRI bukan hanya dibentuk oleh satu agama atau ideologi tertentu. Dan juga jika kita mengganti dasar negara kita dengan agama tertentu, akan terjadi manyak perpecahan. Dan Masyarakat indonesia tidak akan pernah bisa bersatu.
c.       Apa tanggapan anda tentang film itu ?
d.      Pelajaran apa yang bisa di dapat dari film itu ?


7.      a.    Tanggapan saya adalah:
Film itu menceritakan suatu desa yang sangat primitif. Karena, Desa itu masih jauh dari kata pendidikan, dan pengetahuan. Saya mengatakan seperti ini karena,mayoritas penduduk didesa itu belum sama sekali mengetahui nilai uang, mereka belum mengetahui jumlah uang itu banyak atau sedikit. Dan bukan saja uang, merek juga belum mengetahui seberapa banyak suatu barang atau benda, mereka asal sebut saja. Dan masalah keadilan, mereka belum bisa melakukannya walaupun berprofesi sebagai seorang polisi.Tetapi walaipun seperti itu, saya sangat salut dengan anak-anak disana, karena walaupun keadaan mereka seperti itu, mereka sangat semangat untuk sekolah, walaupun lama menanti seorang guru.
b.   Pelajaran yangdapat di ambil adalah:
1)      Kita harus selalu jujur dalam melakukan suatu transaksi agar tidak terjadi suatu penipuan.
2)      Tidak boleh melakukan main hakim sendiri jika ada orang melakukan kesalahan.
3)      Selalu bersikap sabar ketika menghadapi suatu permasalahan atau cobaan.
4)      Jangan pernah menyerah untuk menuntut ilmu, walaupun fasilitas dan keadaan tidak memungkunkan.







[1] Srijanti,Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa(Yogyakarta:Graha Ilmu,2009),h.40.
[2] Dede Rosyada,Demokrasi,Hak Asasi Manusia,dan Masyarakat Madani(Jakarta:Prenada Media,2000),h.182
[3] Srijanti,Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa(Yogyakarta:Graha Ilmu,2009),h.179.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar